Instrumenyang digunakan untuk menganalisis buku teks bahasa Indonesia berbasis nilai, budaya, dan karakter bangsa ini adalah instrument penilaian buku teks yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Adapun model instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut. INSTRUMEN 1.
Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan yang berisi kritikan. Kritikan tersebut bisa berupa permasalahan yang berkaitan dengan layanan publik atau orang-orang terkenal. Kegiatan 1Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot. Anekdot memiliki pesan moral, unsur lucu, dan memiliki struktur yakni abstraksi,orientasi,krisis, reaksi, dan koda. Bacalah anekdot berikut ini, kemudian pelajarilah cara menganalisis struktur anekdot. BACA Menjelaskan Pola-pola Penyajian Teks Negosiasi Aksi Maling Tertangkap CCTV Struktur abstraksiSeorang warga melapor kemalingan. Struktur orientasi Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak…” Struktur krisis Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Struktur reaksi Pelapor “Belum …. “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Struktur kodaPelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Berdasarkan contoh analisis di atas, diskusikanlah dengan teman-temanmu apa sebenarnya isi tiap bagian struktur anekdot tersebut. TugasAnalisislah struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. BACA Menganalisis Unsur Pembangun Puisi Kereta dan Tukang Kupat Tahu Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila. Tetapi kebetulan hari itu, dagangannya sudah habis. Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta. Sesuah pembeli terakhir itu selesai, tukang kupat tahu itu membersihkan piringnya yang berwarna merah lalu mengeringkannya dengan cara dikibas-kibaskan. Kebetulan lagi, saat itu ada kereta yang melintas. Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras. Sangkanya ada hal darurat yang membahayakan. Lalu kereta berhenti tepat di samping tukang kupat tahu tadi. BACA Ciri-Ciri Kalimat Pujian Beserta Contohnya Masinis “Ada apa, pak?” Tukang Kupat Tahu “Gak ada apa-apa, pak, tinggal bumbunya saja.” Seketika itu Masinis turun lalu memukuli tukang kupat tahu. Judul kereta dan tukang kupat tahu Abstrak Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila. Orientasi Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta. Krisis Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras. Reaksi Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?” Koda Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu. Soal dan jawaban dari Tugas dalam buku Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Terbitan Kemendikbud Kelas 10 SMA/ SMK/ MA /MAK bab 3 halaman 96. Peserta didik diharuskan mengerjakan soal tentang unsur kebahasaan dalam anekdot. Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini ! Soal Tugas Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang Menjadi Pejabat, analisislah unsur kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut. Kerjakan di buku tugasmu. Jawab A. Judul Anekdot Aksi Masling Tertangkap CCTV 1. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Pak, Saya Kemalingan 2. Kalimat retoris kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban “Kemalingan kok beruntung?” “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” c. Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu – d. Penggunaan kata kerja aksi “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” e. Penggunaan kalimat perintah “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” f. Penggunaan kalimat seru “Belum …. “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. B. Judul Anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat. 1. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. 2. Kalimat retoris kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban “Ya, Udin tahun sebabnya” 3. Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Tidak ada 4. Penggunaan kata kerja aksi “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri. ” Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduku orang lain” 5. Penggunaan kalimat perintah “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” 6. Penggunaan kalimat seru “Loh, apa hubungannya.” Tujuan yang ingin disampaikan tentu bukan hanya menyindir para pejabat yang tidak mau atau takut kehilangan jabatan, tetapi jauh lebih dari itu yaitu agar para pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya. Ketika masa jabatan sudah habis, hendaknya para pejabat itu dengan legawa bersedia digantikan oleh orang lain. Jadi, makna tersirat yang dimaksud lebih mengarah pada pesan moral yang hendak disampaikan melalui anekdot. Pesan moral itu dapat dirunut dari kritikan atau sindiran yang disampaikan lewat anekdot. Tugas 2 Siswa ditugaskan untuk membaca kembali anekdot-anekdot di atas, kemudian menentukan makna tersiratnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Contoh Jawaban Judul anekdot Kritikan sindiran Makna tersirat Gaji Besar Sindiran pada orang yang hanya ingin mendapatkan gaji besar, kekayaan dan jabatan secara tetapi mau berusaha terlebih dahulu. Kalau mau kaya orang harus mau bekerja. C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Ind 1 Mengidentiikasi struktur anekdot Ind 2 Mengenal berbagai pola penyajian anekdot Ind 3 Menganalisis kebahasaan anekdot PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Struktur Anekdot Anekdot memiliki struktur teks yang yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi orientasi krisis reaksi koda. a Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks. Buku Guru Bahasa Indonesia 123 b Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konlik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis. c Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. d Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. e Koda merupakan penutup atau kesimpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada. Contoh analisis struktur teks anekdot. Aksi Maling Tertangkap CCTV Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntungPak…” Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor “Belum …. “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda Petunjuk untuk Guru Guru dapat menyampaikan materi struktur teks anekdot dengan dua cara. Cara pertama , guru menjelaskan struktur teks anekdot isi tiap-tiap bagian strukturengan menugskan para siswa secara individual menganalisis struktur teks anekdot, kemudian mendiskusikan hasil kerjanya dalam diskusi kelas. Dalam diskusi ini guru sekaligus mengajak siswa mendiskusikan isi tiap bagian struktur teks. Cara kedua, guru memberikan contoh analisis teks anekdot kemudian mengajak siswa bersama-sama mendiskusikan isi tiap-tiap bagian struktur tek tersebut. Kelas X SMAMASMKMAK 124 Tugas Menganalisis struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Contoh Jawaban Judul anekdot Dosen yang juga Menjadi Pejabat Aksi Maling Tertangkap CCTV Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntungPak…” Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor “Belum …. “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Sumber http dengan penyesuaian Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Mengenal Berbagai Pola Penyajian Anekdot Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat pada anekdot Dosen yang menjadi Pejabat. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Buku Guru Bahasa Indonesia 125 Perhatikan kutipan berikut ini. Tono “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Kutipan anekdot di atas digunakan kalimat langsung yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a Diawali dan dakhiri dengan tanda petik “ ….” b Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. c Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua . Selain dituliskan dalam bentuk dialog seperti pada anekdot Dosen yang menjadi Pejabat, ada juga anekdot yang disajikan dalam bentuk narasi. Coba bandingkan bagaimana penulisan kalimat langsung dalam anekdot berikut ini. Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa anda menerima lima ribu dolar un- tuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkom- promi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Sumber https Sumber Kelas X SMAMASMKMAK 126 Tugas Untuk dapat memahami pola penyakjian anekdot, lakukan kegiatan berikt ini. a Ubahlah penyajian anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV dari bentuk dialog ke dalam bentuk narasi seperti penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. b Ubahlah penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dari bentuk narasi ke bentuk dialog seperti penyajian nekdot Aksi maling Tertangkap CCTV Contoh Jawaban Aksi Maling Tertangkap CCTV Dialog Narasi Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak…” Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor “Belum …. “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Seorang warga melapor kemalingan kepada kepolisian. “Pak saya kemalingan,” lapornya. “Kemalingan apa?” tanya Polisi. “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak..,” jawab pelapor dengan tersenyum. Polisi bingung mendengar cerita pelapor. “Kemalingan kok beruntung?” tanya polisi. “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” tanya Polisi. “Belum ….,“ jawab pelapor sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. “Itu ilegal. Anda saya tangkap, ” kata Polisi. Pelapor bengong dan hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Buku Guru Bahasa Indonesia 127 Aksi Maling Tertangkap CCTV Dialog Narasi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Jaksa “Apakah benar, bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan Jaksa “Apakah benar, bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi tidak menanggapi Hakim “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Saksi kaget “Oh, maaf. Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah- olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 3 Menganalisis Kebahasaan Anekdot Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki fitur kebahasaan yang khas yaitu a menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, b menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, c menggunakan konjungsi kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu, dan sebagainya, d menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya; e menggunakan imperative sentece kalimat perintah; dan f menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk drama atau dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Contoh analisis kaidah kebahasaan dalam teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Kelas X SMAMASMKMAK 128 Kaidah Kebahasaan Teks Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Kalimat retoris “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Penggunaan kata kerja aksi Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. Penggunaan kalimat perintah “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Penggunaan kalimat seru “Oh, maaf.” Tugas Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang menjadi Pejabat, kemudian analisislah kaidah kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Contoh Jawaban Judul anekdot Aksi maling Tertangkap CCTV Kaidah Kebahasaan Teks Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Seorang warga melapor kemalingan. Penggunaan kata kerja aksi Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Penggunaan kalimat seru “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Judul anekdot Dosen yang menjadi Pejabat Buku Guru Bahasa Indonesia 129 Kaidah Kebahasaan Teks Kalimat langsung Dalam teks tersebut, semua dialog ditulis dalam bentuk drama menggunakan kalimat langsung. Penggunaan kata kerja aksi “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Penggunaan kalimat seru Udin “???” D. Menciptakan kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan Artikelini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan langkah-langkah analisis SKL KI KD dengan harapan membantu para guru untuk menyelaraskan tuntutan KD pada kurikulum dengan ketercapaian KI. Menggunakan salah satu contoh KD-3 dan KD 4 mata pelajaran IPA SMP/MTs kelas VII dperoleh hasil bahwa KD-3 cukup selaras berdasarkan SoalBahasa Indonesia Analisislah Struktur Anekdot Lainnya dengan Menggunakan Tabel Berikut Ini Admin Thursday, June 20, 2019 Kali ini kami akan membagikan analsislah struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini, menganalisis struktur teks anekdo Soal Bahasa Indonesia Kata, Frasa, Klausa atau Kalimat dan Makna
\n analisislah struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini
Dalamkamus besar bahasa indonesia , anekdot diartikan sebagai cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal. Tuliskan Dan Jelaskan Struktur Teks Anekdot Cara Golden Seperti penutup, struktur teks

BahasaIndonesia modul · p_Bab 16 Mendalami Puisi. Daftar Isi. a_Bab 1 Laporan Hasil Observasi b_Bab 2 Isi dan Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi c_Bab 3 Identifikasi Teks Eksposisi d_Bab 4 Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur e_Bab 5 Makna Tersirat dalam Teks Anekdot f_Bab 6 Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot g_Bab 7 Nilai-nilai

Sebabeksposisi sendiri menjelaskan suatu hal, kejadian, atau proses sehingga untuk pemaparannya kemudian ada beberapa teknik pengembangan. Terdapat enam pola pengembangan teks eksposisi, yaitu pola definisi, pola proses, pola ilustrasi, pola klasifikasi, pola perbandingan dan pola laporan. 1. Pola Definisi.
Abstract Menulis merupakan salah satu aspek penting dalam keterampilan berbahasa untuk menghasilkan informasi. Metode planted questions merupakan cara menarik untuk menstimulasi
StrukturKurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel berikut ini: Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib: 1.2 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain Mengenal dan memprediksi pola-pola bilangan
mental konjungsi sebab akibat, kalimat imperatif, kalimat seru,dan konjungsi temporal, dan kalimat. retoris. Untuk lebih jelasnya, unsur kebahasaan teks anekdot, sebagai berikut : 1) Kalimat Langsung. Banyak menggunakan kalimat langsung yang bervariasi dengan kalimat-kalimat tidak langsung. Kalimat-. Berikutini adalah #3 tujuan teks anekdot yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Teks anekdot bertujuan untuk membangkitkan dan membangun tawa untuk para pembaca. 2. Teks anekdot bertujuan sebagai sarana penghibur bagi pembacanya. 3. Teks anekdot bertujuan sebagai sarana pengkritik.
HermanRN dalam buku Jurnalistik Praktis (2018) berpendapat, berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news value), aktual, faktual, penting, dan menarik. Setiap berita pasti memuat unsur 5W+1H ( what, where, when, who, why, dan how ). Berikut contoh teks berita tentang Covid-19 dan unsur-unsurnya:
Kaidahanekdot antara lain : Menggunakan pertanyaan retorik. Menggunakan kata keterangan waktu lampau. Menggunakan penghubung. Menggunakan kata kerja. Menggunakan kalimat perintah. Urut berdasarkan kejadian waktu. Itulah pengertian anekdot, struktur anekdot, ciri-ciri anekdot, dan kaidah anekdot. Baca juga artikel tentang proses evolusi bumi .
Polisi: “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Struktur koda Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya). Berdasarkan contoh analisis di atas, diskusikanlah dengan teman-temanmu apa sebenarnya isi tiap bagian struktur anekdot tersebut. Tugas Analisislah struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu.
pandemiini daya beli masyarakat, stabilitas ekonomi perlu mendapat perhatian khusus. Sehingga terwujud stabilitas nasional yang lebih baik. Dengan menggunakan klastering K-means dan sistem pendukung keputusan AHP, sistem yang diberi nama Stimulant ini bisa membantu pemerintah di masa pandemi covid-19 seperti sekarang
Mengetahuiperbedaan tujuan, SK-KD, evaluasi antara kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. C. 1. Manfaat Analisis Bagi penulis adalah memberikan pengetahuan tentang pengembangan kurikulum yang ada saat ini di indonesia, khususnya kurikulum yang sedang digunakan saat ini yaitu kurikulum KTSP dan isu terbaru tentang.
a Mayora dkk. (2017, hlm.193) “Teks anekdot merupakan suatu teks cerita yang sifatnya lucu serta memiliki tujuan untuk menyindir seseorang atau suatu kebiasaan buruk”. b. Kosasih (2017, hlm.2) “Teks anekdot merupakan suatu cerita yang transpirasi oleh fakta, sifatnya lucu (mengandung humor) serta diikuti dengan adanya kritikan halus atau
Teks anekdot merupakan cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan memiliki maksud untuk mengkritik.. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik. Karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. TeksAnekdot memiliki 5 struktur, diantaranya: Abstraksi, merupakan bagian awal paragraf yang berfungsi memberikan lukisan tentang isi teks. Biasanya menunjukkan hak yang unik. Orientasi, ialah bagian yang menunjukkan awal cerita atau latar belakang peristiwa itu terjadi. Krisis, merupakan bagian dimana hal yang menarik ataupun hal yang tidak Teksdeskripsi membuat pembaca seolah-olah bisa merasakan bahkan mengalami langsung kejadian yang digambarkan di dalam teks. Teks deskripsi umumnya berisi kata-kata khusus untuk menggambarkan objek dengan serinci mungkin. Misalnya menuliskan tentang warna, merah keabuan, biru keungu-unguan dan lain-lain. zIjwq.